Sinopsis
My Name is Loh Kiwan (2024)
Film My Name is Loh Kiwan, Menceritakan Tahun 2021, Loh Kiwan (Song Joong Ki), seorang pria muda Korea Utara, dengan tekad bulat membelot dari negaranya, nekat menempuh perjalanan berbahaya menuju Belgia. Didorong oleh keinginan membara untuk bersatu kembali dengan ibunya, Ok-hee (Kim Sung-ryoung), Kiwan bermimpi memulai hidup baru yang penuh harapan. Namun, setibanya di Belgia, mimpinya tersebut segera dihadapkan pada realita yang jauh lebih kelam.
Kiwan mendapati dirinya tersesat di tengah labirin birokrasi yang rumit. Statusnya sebagai pengungsi membuatnya terasing, kesulitan bahasa menjadi penghalang komunikasi yang masif, dan perbedaan budaya yang mencolok membuat Kiwan merasa seperti orang asing di tanah asing. Kehidupan sehari-hari pun dipenuhi dengan kesulitan, mulai dari mencari tempat tinggal yang layak, berjuang memenuhi kebutuhan hidup, hingga melawan diskriminasi yang terkadang ia temui.
Di tengah perjuangan yang melelahkan tersebut, secercah harapan muncul ketika Kiwan bertemu Marie (Choi Sung-eun). Marie, seorang wanita muda Belgia yang bekerja dengan para pengungsi, tersentuh oleh kisah Kiwan dan bertekad untuk membantunya. Dengan kesabaran dan empati, Marie membantu Kiwan beradaptasi dengan lingkungan barunya, mulai dari mengajarkan Bahasa Belanda hingga memperkenalkan Kiwan pada budaya dan kebiasaan masyarakat Belgia.
Seiring berjalannya waktu, hubungan Kiwan dan Marie berkembang menjadi lebih dari sekadar pertemanan. Mereka saling memberikan dukungan dan kekuatan, dan perlahan Kiwan mulai menemukan kembali semangat hidupnya. Namun, masa lalu Kiwan yang kelam terus membayanginya. Trauma yang ia alami selama pembelotan dan rahasia yang ia simpan rapat-rapat mengancam untuk menghancurkan kehidupan barunya yang tengah ia bangun.
My Name is Loh Kiwan (2024) tidak hanya menyuguhkan kisah dramatis perjalanan seorang pembelot, tetapi juga menyorot permasalahan universal yang dihadapi para pengungsi di seluruh dunia. Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti identitas, kehilangan, harapan, dan pentingnya kemanusiaan.
Melalui kisah Kiwan, penonton diajak untuk berempati dan memahami perjuangan para pengungsi yang berusaha membangun kembali kehidupan mereka di tempat asing. Film ini juga memberikan pesan tentang pentingnya solidaritas dan dukungan untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif